Jum'at 16/05/2025

DPRD-Pemkab Agam sahkan empat Perda pembentukan 13 nagari   Ustaz Abdul Somad, Inyiak Canduang, dan Gelar Pahlawan   Mengenal Orang Canduang   Darah Minang (DARAM) Vasco, Umaru Takaeda & Derry Sulaiman   7 Langik - Dayu Koto feat Vasco Rusemy   Wisata dan Kuliner Populer yang ada di Kota Bukittinggi   Masakan Kampung Dangau Pasawangan Candung Koto Laweh   10 Kuliner Paling Enak di Kota Bukittinggi   Tradisi Keluarga H.Abdul Azis di Hari Lebaran 2019   BUKA PUASA BERSAMA KELUARGA BESAR NENEK UMI   Saling Memaafkan di Hari Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah    Inmemorium Prof.Miriam Budiardjo   PUTRA MINANG YANG CIPTAKAN MOBIL LISTRIK TAPI DIABAIKAN DI INDONESIA. SEKARANG JADI ORANG PENTING DI JEPANG...   Mari Berkunjung ke Masjid Bingkudu Ampek Angkek Canduang, Mesjid Tua Bisa Membuat Hati Tenang   Mengenal Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi   Generasi ke 3 dan 4 berhari Lebaran 2017 di Bekasi   Kumpul Keluarga Besar H. Abdul Azis Husin   Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Ulama Karismatik dari Canduang   Inyiak Canduang, Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Kultural   Muhammadiyah Dukung Irman Nyapres  
Senin, 07 Agustus 2017, Senin, Agustus 07, 2017 WIB
Last Updated 2022-05-11T03:57:36Z
News

PUTRA MINANG YANG CIPTAKAN MOBIL LISTRIK TAPI DIABAIKAN DI INDONESIA. SEKARANG JADI ORANG PENTING DI JEPANG...

Ricky Elson, Mobil Listrik ciptaannya kini diburu Jepang dan Malaysia

Tak salah jika Ricky Elson disebut sebagai salah satu putra terbaik Indonesia dengan reputasi dunia. Di Jepang, prestasi Ricky sebagai pengembang mobil listrik, sangat dihargai. Ia menduduki jabatan penting, sebagai kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Permanen Magnet Motor dan Generator NIDEC Coorporation, Kyoto, Jepang. Kini, Malaysia pun siap memberi tawaran menggiurkan. Bagaimana Indonesia?

Selama di Jepang, lelaki kelahiran Padang 11 Januari 1980 itu telah menemukan 14 teori tentang motor listrik yang sudah dipatenkan oleh pemerintah setempat. Jelas sangat miris. Ini karya anak bangsa Indonesia, namun bukan Indonesia yang mematenkan karyanya, melainkan justru bangsa lain.

Lho, kok seperti menafikan Indonesia? Tidak juga. Ricky sudah cukup lama menunggu izin mobil listrik yang ia buat dengan dukungan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Ia berharap mobil listrik bernama Selo dan Gendhis itu dapat menjadi inspirasi kelahiran mobil listrik buatan anak negeri. Namun apa daya, izin tak kunjung keluar. Bahkan terkesan digantung oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Saking kagumnya, Dahlan Iskan bahkan sampai menyebut pemuda Minangkabau ini sebagai “Putra Petir”, sebutan yang biasa disematkan kepada Gundala, salah satu tokoh superhero.

Ia kemudian dipercaya Dahlan sebagai pelaksana penugasan proyek pengembangan teknologi mobil listrik nasional. Ricky pun aktif melakukan penelitian di Ciheras, Tasikmalaya, terkait pembangkit listrik tenaga angin. Bahkan kini kincir angin hasil rancangannya menjadi yang terbaik di dunia untuk kelas 500 watt peak.

Yang lebih luar biasa lagi, ia rela meninggalkan Jepang dengan segala fasilitas dan penghasilan yang didapatkan disana. Ia memilih hidup sederhana di pelosok Ciheras dengan kehidupan ala kadarnya, sambil membimbing banyak mahasiswa dan pemuda yang ingin belajar. Ricky juga rela berjauhan sementara dengan istri tercinta demi cita-cita mewujudkan pembangkit listrik murah dan ramah lingkungan untuk Indonesia.

Dahlan sendiri bingung, beberapa bus listrik yang juga masih nangkring di Kemenristek masih kesulitan keluar izinnya. Padahal secara tak langsung, bus-bus listrik itu sudah melewati jarak jauh, dari Jakarta-Bandung-Yogjakarta-Jakarta. Pemerintah berkilah, mobil-mobil itu tak lolos uji emisi. Agak aneh, sebab negara maju seperti Jepang saja menerima.
Advertisement
Melalui akun facebook-nya, Ricky mengaku jika perusahaan di Jepang tempatnya bekerja dulu, terus membujuknya untuk kembali. Apalagi menurutnya, saat ini Indonesia belum bersahabat untuk hasil-hasil karyanya. Akhirnya Ricky kembali ke Jepang setelah dikecewakan oleh bangsanya sendiri. Meskipun demikian, tekadnya tetap sama: ingin memberi kontribusi untuk negeri sendiri. Bisa jadi, hal ini kelak akan terjadi ketika pemerintah memiliki kebijakan yang lebih baik bagi para ilmuwan seperti Ricky.

Digaet Malaysia
Jika yang menikmati karya Ricky dan tim beberapa waktu lalu hanya Jepang, kini datang negara yang agak sensitif bagi kita: Malaysia. Ya, Malaysia telah menyatakan minat untuk membeli prototype Selo dan bakal dikembangkan di sana‎. Bahkan negeri Jiran itu siap untuk memboyong Ricky beserta tim demi pengembangan mobil listrik itu. “Saya berencana menerima pinangan Malaysia demi mewujudkan karya saya dan tim. Ini pilihan realistis. Namun sebagai orang Indonesia, saya akan berusaha melakukan negosiasi dengan Malaysia agar Selo tetap menjadi Made in Indonesia. Proses pembuatan tetap harus di Indonesia. Semoga ada pilihan lain,” kata Ricky.

Dia mengakui, apa yang akan diputuskannya tersebut bukan kabar baik bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, dia mengatakan jalan yang akan ia tempuh tersebut kelak akan menjadi kebanggan untuk Indonesia, meski tidak singkat.

Ketertarikan Malaysia meminang Selo berawal dari pertemuan Ricky dengan salah seorang kawan di Kuala Lumpur, delapan bulan lalu. Akhirnya, Ricky mendapat kabar kalau ada keinginan keras Malaysia untuk mengembangkan mobil listrik bersama Rricky dan tim. Kisah Ricky mengingatkan kita dengan sosok Presiden Indonesia ketiga, BJ Habibie. Ia pindah ke Jerman, tempat dimana karya ilmuwan lebih dihargai. Jika Habibie tak terlupakan (karena ia akhirnya menjadi orang nomor satu Indonesia), semoga Ricky pun mendapat pengakuan, atau setidaknya dukungan sepantasnya. (BA/SN)