Sabtu 24/05/2025

DPRD-Pemkab Agam sahkan empat Perda pembentukan 13 nagari   Ustaz Abdul Somad, Inyiak Canduang, dan Gelar Pahlawan   Mengenal Orang Canduang   Darah Minang (DARAM) Vasco, Umaru Takaeda & Derry Sulaiman   7 Langik - Dayu Koto feat Vasco Rusemy   Wisata dan Kuliner Populer yang ada di Kota Bukittinggi   Masakan Kampung Dangau Pasawangan Candung Koto Laweh   10 Kuliner Paling Enak di Kota Bukittinggi   Tradisi Keluarga H.Abdul Azis di Hari Lebaran 2019   BUKA PUASA BERSAMA KELUARGA BESAR NENEK UMI   Saling Memaafkan di Hari Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah    Inmemorium Prof.Miriam Budiardjo   PUTRA MINANG YANG CIPTAKAN MOBIL LISTRIK TAPI DIABAIKAN DI INDONESIA. SEKARANG JADI ORANG PENTING DI JEPANG...   Mari Berkunjung ke Masjid Bingkudu Ampek Angkek Canduang, Mesjid Tua Bisa Membuat Hati Tenang   Mengenal Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi   Generasi ke 3 dan 4 berhari Lebaran 2017 di Bekasi   Kumpul Keluarga Besar H. Abdul Azis Husin   Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Ulama Karismatik dari Canduang   Inyiak Canduang, Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Kultural   Muhammadiyah Dukung Irman Nyapres  
Senin, 09 Mei 2022, Senin, Mei 09, 2022 WIB
Last Updated 2022-05-11T03:43:12Z
Artikel

Mengenal Orang Canduang

Orang-orang Canduang terkenal terampil. Namun, belakangan banyak keterampilan khas Canduang mulai menghilang.

Kemana pun kaki melangkah, keindahan Gunung Marapi di depan mata. Pemandangan itulah yang terlihat bila kita menjelajah kampungkam pung di Nagari Canduang Koto Laweh atau Koto Marapak di Nagari Lambah.

Nagari Canduang tak hanya terkenal karena lumbungnya para ulama. Canduang terkenal akan penduduknya yang rajin.


Dalam sehari, pekerja dari Canduang menyelesaikan kebun bersih siap tanam, lengkap dengan gulutannya. Mereka bekerja dari pukul 8-4 sore, tidak ngobrol, dan dengan satu jam istirahat,  Pulang kerja mereka masih mencari kayu dan rumput untuk ternak di rumah.

Orang Canduang identik orang yang terampil. Betapa tidak, nama `canduang' sendiri berarti sebuah alat sejenis parang. Alat ini dipakai masyarakat setempat untuk kegiatan sehari-hari mereka, untuk memotong kayu, rumput, dan sebagainya. Canduang juga digunakan untuk berkelahi. Akhirnya, canduang menjadi istilah yang digunakan masya rakat luar menyebut orang-orang kawasan ini yang selalu menggunakan alat itu.
Advertisement
Kawasan perajin Orang Canduang juga terkenal pandai mengukir dan bertukang. Namun keahlian ini sudah menyusut dikarenakan banyak anak muda sekarang lebih suka bekerja dikantor.

Biasanya, keterampilan mengukir dan bertukang menjadi milik keluarga. Anak-anak belajar dengan melihat anggota keluarganya bekerja. Begitu beranjak besar, mereka dilibatkan dalam pekerjaan itu.

Pesanan yang makin berkurang, begitu juga tenaga terampil yang semakin sedikit. Keterampilan khas Canduang pun terancam punah.Salah satu contoh pahitnya adalah hilangnya songket canduang. Tak banyak orang tahu bahwa Canduang memiliki kerajinan tenun songket yang khas.

Songket Canduang Tersimpan Di Museum California