Advertisement
Peraan Syekh Sulaiman al-Rasuli di bidang pendidikan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu sebagai praktisi, pembaharu dan pemikir pendidikan Islam.
Sebagai praktisi pendidikan. Syekh Sulaiman ar-Rasuli (1871-1970 M), tak diragukan lagi ketokohannya sebagai praktisi pendidikan Islam. Ia aktif sebagai pendidik dan pengajar mulai dari perannya sebagai guru tuo di surau Syekh Abdullah di Halaban sejak tahun 1890 M, memimpin dan mendidik murid-muridnya di “Surau Baru” sebagai cikal bakal MTI Canduang sejak tahun 1908 hingga akhirnya surau tersebut berubah menjadi MTI Canduang sejak tahun 1926 lalu diresmikan dan diikuti oleh surau lain menjadi MTI di tahun 1928. Beliau sendiri sebagai pemimpin, pengasuh dan pendidik aktif hingga di usia senjanya sekitar tahun 1960-an di MTI Candung tersebut.
Sebagai pembaharu. Perannya sebagai pembaharu pendidikan sempat dipertanyakan, karena Inyiak Canduang adalah kaum tua di Minangkabau yang cenderung mempertahankan tradisi lama, berpaham tradisional.
Namun sikap yang mempertahankan paham di atas bukan membuatnya alergi terhadap perubahan. Justru dalam hal-hal tertentu yang terkait dengan kemajuan dan kemaslahatan umat, ia bersikap akomodatif terhadap perubahan, termasuk di bidang pendidikan.
sumber : ranahberita.com