Kamis, 07 Agustus 2014, Kamis, Agustus 07, 2014 WIB
Last Updated 2022-05-11T03:59:26Z
NewsTokoh Minang

Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Ulama Karismatik dari Canduang

Advertisement
HUSINONLINE- Nama beliau akrab dipanggil Inyiak Canduang. Merujuk kepada tempat beliau lahir dan mengabdikan diri pada dunia pendidikan dan Islam: Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Letaknya tak begitu jauh dari Kota Bukittinggi.

Syekh Sulaiman Ar-Rasuli lahir pada 1287 Hijriyah atau bertepatan dengan 10 Desember 1871. Ia merupakan anak dari ayah seorang ulama besar zaman itu, Angku Mudo (Muhammad Rasul), dan ibu Siti Buliah, seorang perempuan yang taat beragama. Sulaiman kecil memang terlahir dari keluarga yang taat beragama. Kakeknya dari pihak ayah, juga seorang ulama yang berpengaruh di kampungnya, yaitu Tuanku Nan Pahit.

Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dikenal sebagai ulama yang konsisten mempertahankan i’tiqad ahl al-sunnah wa al-jama’ah dan bermazahab Syafi’i dalam persoalan fiqh. Beliau juga membela tarikat Naqsyabandiyah dari kritik ‘kaum muda’ yang menyoal keberadaan tarikat tersebut. Pada awal abad ke-20, Ranah Minang memang ramai dengan perdebatan tentang berbagai hal soal fiqih dan kilafiyat.

Kedalaman ilmu Syekh Sulaiman Ar-Rasuli menjadikannya sebagai ulama kharismatik yang dikenal dan disegani kala itu. Selain menjadi dai dan mubaligh, Inyiak Canduang juga seorang pendidik, organisatoris, politisi dan bahkan dikenal sebagai ahli adat Minangkabau. Ia ibarat mutiara, yang tinggal di pelosok Minangkabau, namun kharismanya didengar dimana-mana.

Sumber : ranahberita.com