Jum'at 30/05/2025

DPRD-Pemkab Agam sahkan empat Perda pembentukan 13 nagari   Ustaz Abdul Somad, Inyiak Canduang, dan Gelar Pahlawan   Mengenal Orang Canduang   Darah Minang (DARAM) Vasco, Umaru Takaeda & Derry Sulaiman   7 Langik - Dayu Koto feat Vasco Rusemy   Wisata dan Kuliner Populer yang ada di Kota Bukittinggi   Masakan Kampung Dangau Pasawangan Candung Koto Laweh   10 Kuliner Paling Enak di Kota Bukittinggi   Tradisi Keluarga H.Abdul Azis di Hari Lebaran 2019   BUKA PUASA BERSAMA KELUARGA BESAR NENEK UMI   Saling Memaafkan di Hari Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah    Inmemorium Prof.Miriam Budiardjo   PUTRA MINANG YANG CIPTAKAN MOBIL LISTRIK TAPI DIABAIKAN DI INDONESIA. SEKARANG JADI ORANG PENTING DI JEPANG...   Mari Berkunjung ke Masjid Bingkudu Ampek Angkek Canduang, Mesjid Tua Bisa Membuat Hati Tenang   Mengenal Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi   Generasi ke 3 dan 4 berhari Lebaran 2017 di Bekasi   Kumpul Keluarga Besar H. Abdul Azis Husin   Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Ulama Karismatik dari Canduang   Inyiak Canduang, Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Kultural   Muhammadiyah Dukung Irman Nyapres  
Senin, 11 Februari 2013, Senin, Februari 11, 2013 WIB
Last Updated 2022-05-11T04:07:11Z
NewsWisata Budaya

Negeri Sembilan Pegang Teguh Budaya Minang

Advertisement
Minangka­bau dan Negeri Sembilan, Malaysia adalah daerah se­rum­pun. Ma­syarakat di Negeri Sem­bilan merupakan peran­tauan masya­ra­kat Minang­kabau sejak dulu kala. Ketua Pengarah Pertum­buhan Kerapatan Graduan Mu­da (KAGUM), Negeri Sembilan, Muhammad Hanafi Bin Ja­maludin mengatakan, masya­rakat Negeri Sembilan, tetap me­megang teguh adat Mi­nang­ka­bau sebagai akar budaya mere­ka. Selain itu, mereka juga meng­gu­nakan nama-nama dae­rah Mi­nang menjadi nama suku. Se­mentara untuk bahasa sehari-ha­ri, Melayu Riau menjadi pilihan. “Kita berasal dari satu rum­pun yang sama. Walau kami memakai Bahasa Melayu Riau, tapi dari sisi adat, kami tetap memegang teguh adat Perpatih Nan Sebatang, sebagaimana berlaku di Minangkabau,” ung­kap Muhammad Hanafi dalam seminar Ratusan Tahun Penga­laman Minangkabau Negeri Sembilan di Fakultas Ilmu Bu­daya Unand, kemarin (17/12). Soal suku, Muhammad Ha­nafi menjelaskan, masyarakat Negeri Sembilan pada umum­nya mengambil nama dari nama daerah asal usul mereka di Minangkabau, di antaranya Simalanggang, Batuhampar, Payakumbuh, Tanahdatar dan lain-lain. Diakuinya, warga Ne­ge­ri Sembilan merasa memiliki hubungan erat dengan saudara-saudara mereka di tanah sebe­rang, yakni Melayu Riau dan Minangkabau. “Kami selalu memantau perkembangan yang terjadi di Indonesia. Kalau di Indonesia ada bencana alam semisal gem­pa bumi, gunung meletus, tsunami dan sejenisnya, kami pun turut merasakan. Keluarga di tanah seberang menangis, kami turut pula menangis. Tak jarang, sumbangan spontan dan suka­rela terhimpun dengan cepat untuk kemudian dikirimkan ke sanak famili yang jadi korban,” tambahnya. Terkait adanya upaya me­nga­du domba Indonesia dan Malaysia yang dipicu berbagai persoalan, dia minta untuk tidak mudah terpancing. “Se­harusnya, kita memiliki tekad bersama memajukan dua ne­geri; Negeri Sembilan dan Minangkabau di masa datang,” tandasnya.

sumber : padangekspres.co.id